Jumat, 05 November 2010

TAUKAH KAU?


Taukah kau aku merindumu? Ketika malam meniba bagai kaktus aku tertengger di tengah gurun sendiri bertemankan sepi. Bulan satu-satunya objek paling jelas yang dapat dipandang walau dengannya tak berbahasaku percakapkan kamu.

Taukah kau aku mencintaimu? Ketika binar mentari telah menggerayangi kamar hingga gerah menyesak, tak pernah cerah kurasa seperti saat masih disisimu. Kau adalah objek paling jelas dan paling kerap kutuju dalam samudra hidup walau tak pernah lagi sekalipun kugapai pantaimu.

Taukah kau aku menyayangimu? Ketika senja merebak ada gertak aroma kental kukenal sangat membauiku. Aromamu. Bola orange nyaris tenggelam di barat sana: batas waktu dan syarat wajib ‘tuk sekedar jejaki ingatan manis denganmu.

Senja adalah teman terbaikku. Rumah bagi ketenangan, ketabahan, kejujuran dan kenangan. Seperti paduan rasa yang serempak menghirup harum aroma senjamu.

Kau adalah cinta dalam hati tanpa sentuhan nyata; kasih murni dan penantian tak bertepi.

Sendiri.
Meniti.
Sepi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar